Daftar Blog Saya

Minggu, 14 Desember 2014

Para Sahabat dan Tabi'in Bertabarruk (Ngalap Berkah) Di Pemakaman Rasulullah SAW.

SAHABAT BERTABARRUK DENGAN KUBURAN RASULULLAH SAW.
Imam Bukhari ra tlah mndatangkan riwayat yg masyhur mengenai Sayyiduna Umar ra, ketika menghampiri wafatnya stelah di tikam oleh Abu Lu'lu Al-Majusi. Beliau telah menyuruh anaknya Abdullah memohon izin kpd Sayyidatina Aisyah untuk di kebumikan bersama Rasulullah SAW & Sayyidina Abu Bakar ra dlm rumah Aisyah. Ini semata2 untuk mndptkn berkah kuburan brsebelahan dg Rasulullah SAW.
Demikian pula kisah Sayyiduna Bilal bin Abi Rabah Muadzin Rasulillah SAW, Apabila beliau tlah brada di Damsyik (bermustauthin/tinggal menetap di sana). Beliau bermimpi Rasulullah SAW & bersabda:
"Ya Bilal, tidakkah engkau rindu kepadaku? Apakah belum dtang lagi masa untuk engkau menziarahiku?", Maka Sayyiduna Bilal dgn segera brngkat ke Madinah untuk menziarahi makam Rasul SAW, Maka mulailailah Sayyiduna Bilal menangis di sisi Makam Rasulillah SAW, di usap2kan wajahnya di atas kuburan Rasulullah tidak lain karena kasih sayang rindu yg mendalam".

(KITAB MUSNAD IMAM AHMAD JUZ 5/422).

Para Tabi'in Bertabarruk (NGALAP BERKAH) Dengan Mencium Tangan Sahabat Ra.
Al-Imam Bukhari telah meriwayatkan dalam Kitab Al-Adab, Halaman 144, bahwasannya telah berkata Tsabit Al-Bunani ra kepada Sahabat Anas bin Malik ra:
"Apakah engkau pernah menyentuh Rasulullah SAW dengan tanganmu ini? Maka Beliau ra menjawab:"YA", Maka Tsabit seketika itu langsung mencium tangan Anas bin Malik ra".
Dan dari sumber yang sama diriwayatkan pula oleh Imam Syuhaib ra, beliau berkata: "Aku telah melihat Sayyiduna Ali ra mencium tangan dan kaki Sayyiduna Abbas ra (Paman Rasulullah SAW).
(Imam Bukhari dalam Kitab Al-Adab, Halaman:144).
Semoga bermanfa'at aamiin...
Pesan Pribadi kepada kaum yang anti tabarruk khususnya KAUM SAWAH (SALAPI WAHABI), MUHAMMADIYAH, MTA:
"Janganlah anda selalu berkata dan mencaci maki kepada selain golongan anda: ENTE SESAT, ENTE AHLUL BID'AH, ENTE SYIRIK, ENTE KAFIR, Karena semua amaliyah aswaja tak akan pernah lepas dari konsep pemahaman AL-QUR'AN, HADITS, IJMA' & QIYAS... INSYA ALLAAH.




 

Terjemah teks yang diberi garis bawah:


Wafa al Wafa Bi Akhbar Dar al Musthafa
Karya Imam as Samhudi (W 911 H)

Al Izz bin al Jama’ah berkata: “Dalam kitab al Ilal dan kitab Su’alat Abdullan bin Ahmad bin Hanbal; (Kitab berisi pertanyaan-pertanyaa yang ditanyakan oleh Abdullah kepada ayahnya sendiri; yaitu Imam Ahmad bin Hanbal), sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Ali bin as Shuf dari Abdullah, bahwa Abdullah berkata: Saya telah bertanya kepada ayahku tentang orang yang mengusap mimbar Rasulullah untuk tujuan mendapatkan berkah, menciuminya, lalu melakukan hal yang sama terhadap makam Rasulullah supaya mendapatkan pahala dari Allah; ia (Imam Ahmad bin Hanbal) menjawab: Tidak masalah (boleh)”.

As Subki (Imam Taqiyyuddin Ali bin Abdil Kafi as Subki) dalam risalah bantahannya terhadap Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa larangan mengusap makam Rasulullah bukan perkara yang telah disepakati para ulama. Telah meriwayatkan Abul Husain Yahya bin al Husain ---- dengan sanadnya -----, berkata: Ketika Marwan bin al Hakam (salah seorang khalifah Bani Umayyah) mendatangi makam Rasulullah ia mendapati seseorang tengah duduk di hadapan makam tersebut. Marwan memagang tengkuk orang itu, berkata: Apakah sadar apa yang engkau lakukan ini? Orang itu berbalik menghadap, menjawab: Iya, (saya sadar) saya tidak mendatangi (berhadapan) sebongkah batu dan tembok, saya mendatangi Rasulullah. (saya mendengar Rasulullah bersabda): “Janganlah kalian tangisi jika agama ini dipimpin oleh ahlinya, tapi tangisilah jika agama ini dipimpin oleh orang yang bukan ahlinya”. (artinya; engkau wahai Marwan bukan seorang yang ahli dalam memimpin agama ini). Orang tersebut ternyata adalah sahabat Rasulullah; yaitu Abu Ayyub al Anshari.

Kemudian sahabat Bilal bin Rubah ketika datang dari Syam (sekarang Lebanon, Siria, Yordani, dan Palestina) ke Madinah untuk tujuan ziarah ke makam Rasulullah maka ia langsung mendatangi makam, menangis di hadapannya, dan membolak-balikan wajahnya di atas makam tersebut. Sanad riwayat ini baik.

Setelah Rasulullah dimakamkan maka datanglah Fatimah (putri Rasulullah), ia berdiri di hadapan makam, lalu mengambil segenggam tanah dari makam tersebut, ia letakan pada kedua matanya, ia menangis lalu berkata:

Apa yang akan diraih oleh orang yang mencium tanah Muhammad; adalah bahwa ia tidak akan penah mencium sepanjang masanya sesuatu yang lebih berharga dari pada tanah tersebut.
Telah ditimpakan kepadaku berbagai musibah (termasuk wafatnya Rasulullah); yang musibah-musibah jika tersebut ditimpakan pada siang maka ia seluruh siang akan menjadi malam (artinya musibah tersebut sangat berat).

Al Khathib bin Hamalah menyebutkan bahwa sahabat Abdullah bin Umar bin khattab telah meletakan tangan kanannya di makam mulia Rasulullah. Lalu Bilal bin Rubah juga telah meletakan kedua pipinya di atas makam Rasulullah. al Khathib juga telah menyebutkan riwayat dari kitab Su’alat Abdullah bin Ahmad (sebagaimana yang telah kita sebutkan di atas). Ia (al Khathib) berkata: Tidak diragukan lagi bahwa tenggelam dalam rasa cinta menjadikan itu (mengusap makam) perkara yang boleh. Tujuan dari pada itu semua adalah untuk penghormatan dan memuliakan. Sungguh derajat manusia itu bertingkat, sebagaimana dahulu di masa Rasulullah masih hidup manusia itu bertingkat (berbeda-beda); ada sebagian mereka ketika melihat Rasulullah mereka tidak dapat menahan dirinya (karena cinta) maka langsung “memburu” Rasulullah, ada sebagian lainnya yang “kalem (berhati-hati; tidak grasa-grusu)” maka mereka dapat menahan dirinya. Yang jelas semua itu adalah baik”.

Al Hafizh Ibnu Hajar al Asqalani berkata: “Sebagian ulama dalam mengambil kesimpulan/intisari (istinbath) tentang mengapa disyari’atkan mencium hajar aswad adalah dengan dengan dasar kebolehan mencium segala sesuatu yang berhak untuk dimuliakan; baik manusia atau lainya. Adapun tentang anjuran mencium tangan manusia (yang mulia) penjelasannnya telah lalu bahwa termasuk bentuk adab. Sementara anjuran terhadap selain manusia adalah dengan dasar (di antaranya) riwayat bahwa Imam Ahmad ditanya tentang mencium mimbar Rasulullah dan makamnya; beliau memandang itu bukan masalah (artinya boleh)”.  

Sementara kaum Wahabi berkata bahwa orang yang ziarah ke makam para wali Allah adalah orang-orang musyrik (dalam istilah buruk mereka "Quburiyyun")... terlebih lagi yang mencium makam mereka!!!!

Lebih parah lagi, "imam besar tanpa tanding" mereka; Ibnu Taimiyah, mengatakan bahwa perjalanan ziarah ke makam Rasulullah untuk tujuan ziarah adalah perjalanan maksiat; tidak boleh mengqasar shalat dalam perjalanan tersebut.... nau'dzu billah!!!!

MANHAJ WAHABI/SALAFI PENDUSTA.



Ulama Salaf
Rasulullah SAW bersabda,
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’in), kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’ut tabi’in).”
(HR. Bukhari no. 6429 dan Muslim no. 2533 hadits ini adalah Mutawatir)

Ada Setengah (Sebagian) Manhaj dari Islam ingin mengikuti Mazhab Salafi. Ini merupakan ucapan yg sering berkumandang dari golongan yang tidak mau berpegang kepada empat madzhab.
Jawabannya:
"Sebenarnya tidak ada madzhab Salafi (Manhaj Salafi) dalam dunia Islam!! Jika ada, lalu siapakah Pengasasnya? Apa kaidah madzhab ini dalam mengistimbatkan hukum-hukum? Apakah buku-buku rujukan Madzhab Salafi ini? Kalau yg mereka maksudkan Madzhab Salafi pada zaman ulama di kurun pertama hingga 300 hijriyah, maka semua ulama Mujtahid Empat Madzhab dalam Fiqih dan Dua Madzhab dalam bidang Aqidah adalah dari Ulama Salaf Asli. Ini karena mereka lahir dalam lingkungan 300 pertama hijriyah".
Sedangkan Madzhab Salafi (Manhaj Salafi) yg sekarang JUSTRU IMAM RUJUKAN MEREKA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB AN-NAJD SAUDI, UTSAIMIN, BIN BAZZ, AL-BANI, FIRANDA, ABDUL QADIR JAWWAZ & Familiar-Familiarnya, mala justru MANHAJ SALAFI yang muncul sekarang ini mala keluar dari jalur 4 madzhab & 2 Ulama dalam Aqidah.

Siapakah pengikut ulama SALAF sebenarnya?
1) Imam Hanafi lahir:80 hijrah
2) Imam Maliki lahir: 93 hijrah
3) Imam Syafie lahir:150 hijrah
4) Imam Hanbali lahir:164 hijrah
5) Imam Asy’ari lahir: 240 hijrah
Mereka ini semua ulama Salafus Soleh atau dikenali dengan nama ulama SALAF…Apa itu salaf?
Salaf ialah nama “zaman” yaitu merujuk kepada golongan ulama yang hidup
antara kurun zaman kerasulan Nabi Muhammad hingga 300 HIJRAH.
1) golongan generasi pertama dari 300 tahun hijrah tu disebut “Sahabat Nabi” kerana mereka pernah bertemu Nabi2) golongan generasi kedua pula disebut “Tabi’in” iaitu golongan yang pernah bertemu Sahabat nabi tapi tak pernah bertemu Nabi
3) golongan generasi ketiga disebut sebagai “Tabi’ tabi’in” iaitu golongan yang tak pernah bertemu nabi dan sahabat tapi bertemu dengan tabi’in.
Jadi Imam Abu hanifah(pengasas mazhab Hanafi) merupakan murid Sahabat nabi maka beliau seorang TABI’IN.Imam Malik,Imam Syafie,Imam Hanbali,Imam Asy’ari pula berguru dengan tabi’in maka mereka adalah golongan TABI’ TABI’IN.
Jadi kesemua Imam-Imam yang mulia ini merupakan golongan SALAF YANG SEBENAR dan pengikut mazhab mereka lah yang paling layak digelar sebagai “Salafi” kerana “salafi” bermaksud “pengikut golongan SALAF”.
Jadi beruntung lah kita di Indonesia / Malaysia yang masih berpegang kepada mazhab Syafie yang merupakan mazhab SALAF yang SEBENAR dan tidak lari dari kefahaman NABI DAN SAHABAT…
Rujukan Wahhabi:
1) Ibnu Taimiyyah lahir: 661 Hijrah (lahir 361 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
2) Albani lahir: 1333 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah atau 1999 Masihi,lahir 1033 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
3) Muhammad abd wahhab(pengasas gerakan Wahhabi): 1115 Hijrah(lahir 815 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
4) Abdullah Bin baz lahir: 1330 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah atau 1999 Masihi,sama dengan albani,lahir 1030 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)
5) Utsaimin lahir: 1928 Masihi (mati tahun 2001,lebih kurang 12 tahun lepas dia mati,lahir entah berapa ribu tahun selepas zaman SALAF.
Mereka ini semua hidup di AKHIR ZAMAN kecuali Ibnu Taimiyyah yang hidup di pertengahan zaman antara zaman salaf dan zaman dajjal(akhir zaman)… Saat Islam diserang oleh tentara Mongol.
Tak ada sorang pun Imam rujukan mereka yang mereka ikuti secara buta hidup di zaman SALAF….
Mereka ini semua TERAMAT LAH JAUH DARI ZAMAN SALAF tapi SANGAT-SANGAT ANEH apabila puak-puak Wahhabi menggelarkan diri sebagai “Salafi” (pengikut Golongan Salaf).
Sedangkan rujukan mereka adalah dari kalangan yang datang dari golongan ulama’ akhir zaman.
Mereka menuding ajaran Sifat 20 Imam Asy’ari yang lahir tahun 240 H sebagai bid’ah yang sesat. Padahal ajaran Tauhid Uluhiyyah, Rububiyah, dan Asma wa Shifat yang mereka ajarkan juga bid’ah dan diajarkan Khalaf yang lahir tahun 1115 H. Ini mendangkalkan ummat Islam.
Mereka tuduh pula zikir berjama’ah usai sholat di masjid bid’ah sesat sehingga mereka diam saja usai sholat. Ummat Islam jadi jauh dari zikir dan doa. Mereka tuduh tahlilan bid’ah. Padahal itu Syiar Islam oleh Wali Songo yang berhasil mengIslamkan ummat Islam Indonesia yang semula beragama Hindu. Banyak tuduhan mereka bahwa ummat Islam itu penuh bid’ah dan sesat dan mereka ingin “memurnikannya”. Mereka tidak kenal bid’ah hasanah sebagaimana yang dipahami Imam Syafi’ie, Umar bin Khoththob ra, Abu Bakar ra, dsb.
Jika menuduh orang sesat, apalagi tiap jum’at mengatakan itu padahal ternyata tidak benar, maka label sesat berbalik kepadanya.
“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]
Saat merasa benar dan menuduh Muslim lain sesat, akhirnya di antara mereka pun jadi saling berpecah-belah.
salafy-wahabi
Wallahu’alam bissawab.
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
Satu dari ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al Qur’an dan Hadits, namun tidak diamalkan. Ucapannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja. Al Qur’an dan Hadits tak sampai ke otak mereka. Tidak dipahami. Karena taqlid pada Syekh mereka, penafsirannya bertentangan dengan Jumhur Ulama. Akibatnya selain mencaci sesama Muslim dengan kata-kata yang menyakitkan seperti Ahli Bid’ah, Kuburiyyun (Penyembah Kuburan), Musyrik, Sesat, Kafir, dsb, saat kuat, mereka membunuh sesama Muslim. Khalifah Ali adalah korban pembunuhan Khawarij yang pertama karena menurut kaum Khawarij Ali sudah sesat/kafir.
Ini karena usia mereka masih muda. Lemah akal. Banyak yang dari kecil hingga SMA tidak pernah belajar agama Islam di pengajdian atau masjid, tahu-tahu di universitas belajar Islam dari kelompok yang ekstrim. Akibatnya saat aliran itu sesat, mereka keluar dari Islam meski mereka merasa berpegang kepada Al Qur’an dan Sunnah:
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)
سيخرج في آخر الزمان قوم أحدث الأسنان سفهاء الأحلام
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
يخرج قوم من أمتي يقرئون القرآن يحسبون لهم وهو عليهم لاتجاوز صلاتهم تراقيهم
“Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al Qur’an, mereka mengira bacaan Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Shalat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.” (HR. Muslim)
يحسنون القيل ويسيئون الفعل يدعون إلى كتاب الله وليسوا منه في شيء
“Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk mengamalkan kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun.” (HR. Al-Hakim)
Berbagai ayat Al Qur’an dan Hadits mereka pakai, namun kesimpulan lain yang mereka dapat dan amalkan. Berbagai larangan Allah dalam Al Qur’an seperti Su’u Zhon (Buruk Sangka), Mengolok-olok sesama, Mengkafirkan sesama Muslim, dan membunuh sesama Muslim. Berbagai caci-maki terhadap sesama Muslim seperti Ahlul Bid’ah, Sesat, Kafir dan sebagainya terlontar dari mulut mereka.
Kaum Khawarij ini merasa paling benar. Bahkan Khawarij pertama merasa lebih benar dari Nabi sehingga menuduh Nabi tidak adil. Khawarij masa kini menuduh Jumhur Ulama yang merupakan Pewaris Nabi sebagai tidak adil. Contohnya ada Khawarij bilang sejumlah ulama besar adalah sesat atau pembela aliran sesat:
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Ali ra. yang sedang berada di Yaman, mengirimkan emas yang masih dalam bijinya kepada Rasulullah saw., kemudian Rasulullah saw. membagikannya kepada beberapa orang, Aqra` bin Habis Al-Hanzhali, Uyainah bin Badr Al-Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al-Amiri, seorang dari Bani Kilab, Zaidul Khair At-Thaiy, seorang dari Bani Nabhan. Orang-orang Quraisy marah dan berkata: Apakah baginda memberi para pemimpin Najed, dan tidak memberikan kepada kami? Rasulullah saw. bersabda: Aku melakukan itu adalah untuk mengikat hati mereka. Kemudian datang seorang lelaki yang berjenggot lebat, kedua tulang pipinya menonjol, kedua matanya cekung, jidatnya jenong dan kepalanya botak. Ia berkata: Takutlah kepada Allah, ya Muhammad! Rasulullah saw. bersabda: Siapa lagi yang taat kepada Allah jika aku mendurhakai-Nya? Apakah Dia mempercayai aku atas penduduk bumi, sedangkan kamu tidak mempercayai aku? Lalu laki-laki itu pergi. Seseorang di antara para sahabat minta izin untuk membunuh laki-laki itu (diriwayatkan bahwa orang yang ingin membunuh itu adalah Khalid bin Walid), tetapi Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara bangsaku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762).



Jumat, 12 Desember 2014

Kitab- kitab Untuk Membantah wahabi & Daftar isi flashdisk/cd, Download Kitab Membantah Wahabi MAJMU 19 KUTUBI RODDI WAHABI .

Assalamu alaikum...Maaf cm info dalam rangka memasyarakatkan kitab bantahan atas wahabi untuk kalangan santri..,ana tawarkan kitab Kitab dlm CD /DVD, Flashdisk yang merupakan bantahan kepada ajaran  wahabi salafy dan sangat lengkap,inilah daftar NAMA NAMA KITAB yang terisi dalam fd/dvd dan cd tersebut:
Majmu 19 Kutubi Roddi Wahabi [4]:
  • AHLUSSUNNAH WALJAMAAH AL ASYARIYAH 
  • Al Ajwibah Al damighah 
  • Alwahabiyah-fi-al-aroo 
  • An Naf'ul Amim BIntifail mukminin bil quran al adhim 
  • Ghoyat Albayan Fi TanzihiLLahi anil Jihat Walmakan 
  • Laihat Al Aqwal Ahlil Haq 
  • Maqolat Fi Kasyfi Dolalat Ibni Taemiyah 
  • maqollat-fi tanzihiLLah anil jihat walmakan walkaifiyat 
  • risalah-tahdzir min farqi dhola assalas 
  • maqollat-fi tanzihiLLah anil jihat walmakan walkaifiyat 
  • KAIFA-TUFASAR-AL-AYAAT-AL-MUTASHABIHAT 
  • Kitab Aqidah Hasan Albana 
  • Risalah Dhahabiyah 
  • Sorih Al bayan Fi RODD aLA mAN Kholafa 2 
  • Sorih Al bayan Fi RODD aLA mAN Kholafa 1 
  • أهل السنة والجماعة وابن تيمية 
  • Barotul Habib Min Ahli Irhab
  • النور في جواز التوسل والاستغاثة بالأنبياء والصالحين وأهل القبور

FILE 1: Koleksi Kitab Syaikh Said Faudah Haula alwahabiyah: 


  1. أجوبة الجويني على أسئلة عبد الحق الصقلي
  2. التيميون الجدد  
  3. أصحاب الإمام الشافعي ومن روى عنه - تعريف مختصر
  4. الاجتهاد والتقليد - مراجعات
  5. الإمامة
  6. الجويني- الرد على ما نسبه إليه الجهلة في مسألة الاسترسال ، وما نسبوه إليه من الحيرة
  7. اللمعات في العقائد
  8. تحرير كلام أئمة أهل السنة-المتقدمين والمتأخرين- في الحكم على أهل الأهواء والبدع
  9. تحقيق وتعليق على الفتاوى  السهمية في ابن تيمية
  10. تعليقات على تفسير المنار
  11. تلخيصات نقدية لبعض كتب المعاصرين
  12. خلاصة بحث الفطرة
  13. خواطر حول وصية الإمام فخر الدين الرازي
  14. غرر الفوائد في علم العقائد
  15. ما معنى الرحمن على العرش استوى
  16. مسألة الإرادة
  17. لاحظات نقدية في تفسير المنار
  18. مناقشات مع الفرق المخالفة في مسألة الرؤية
  19. منح الودود في بيان مذهب وحدة الوجود
  20. موقف الإمام الغزالى من علم الكلام
  21. نظرات نقدية في كتاب العمل الديني وتجديد العقل

File  2:  Majmu Kutubi Roddi Wahabi [1] :
  1. Al Mnhaju Sohih Fi Fahmi Aqidah Ahli Sunnah
  2. ADDURORUS SANIYAH FI KASYF DOLALATI IBNI TAIMIYYAH
  3.  AL ASASI DINIYAH LIL ITTIJAHATI SALAFIYAH
  4. al sifat alkhabariyyah Inda Ahlisunnah
  5. At Taamul fi Haqiqoti Tawasul
  6. At Tamadzhub
  7. Baroatul Asy Ariyin Min Aqoidil Mukholifiina juz  2
  8. Baroatul Asy Ariyin Min Aqoidil Mukholifiina juz 1
  9. HAQIQOTI AQIDATIS SALAF FI SIFATIL ILAHIYYAH
  10. Juz FIHI aR rOD ala albani
  11. Kalimat Hadiah fi bayani khotoi taqsimi tauhid sulasi
  12. KALIMATUN FI KASYFI ABATIL WA IFTIROAT
  13. Kasyfi Sutur Fima Uskila MIn Ahkamil Qubur
  14. Luzumi itbai madzahib al arbaah
  15. Mafahim Yajibu An Tusohah
  16. MausuahYusufiah Fi Adillati Sufiyah
  17. mUHIQQUT tAQOWUL fI mASALATIT tAWASUL
  18. MUNAQOSATI ALBANIYYIN
  19. MUNAQOSATI ALBANIYYIN
  20. nahtu hadidil batil wa burduhu bi adilatil haq addabati an sohibil burdah
  21. Naqdu Kitab Al Uluw
  22. NUSROTU TAAQUBIL HASIS ALA MAN THOANA FIMA SOHHA MINAL HADIS
  23. Qom'u ahli zaig wal ilhad an tho'ni fi taqlidi aimmatil ijtihad
  24. Rof'ul Manaroh Fi Takhriji Ahadisi Tawasul
  25. saadatud daroin fi roddii ala furqotaini alwahabiyah wa muqollidi dohiriyah
  26. البيان لما يشغل الأذهان { الجزء الأول } . الدكتور علي جمعة
  27. البيان لما يشغل الأذهان { الجزء الثاني } . الدكتور علي جمعة 
  28. الكاشف الصغير عن عقائد ابن تيمية
  29. أهل السنة الأشاعرة شهادة علماء الأمة وأدلتهم
  30. شفاء السقام في زيارة خير الأنام صلى الله عليه وسلم لتقي الدين السبكي
  31. صحيح صفة صلاة النبي



FILE 3: Majmu Kutubi Roddi Wahabi [2] 
  • Ad Durorus Saniyyah Fi Roddi Ala Wahabiyah 
  • Al Isyarotil jaliyah fi tanaqudlot ibni taimiyyah 
  • al masail kasuro alaihan nuqos wal jidal fi roddi salafiyah 
  • Al Qowaid Al Lughowiyah ALMUBTADIAH 
  • Albayanul qawim karya Syaikh Ali jumah 
  • alla.mazhabiyah Akhthoru bidatin 
  • alminhatul wahbiyah fi roddi alwahabiyah 
  • ALMUSYABIHAH WAL MUJASSIMAH 
  • Bayanu Auhami Al Bani 
  • Daiyan walaisa Nabiyan 
  • Dholalat albani 
  • HIWAR MA'AS SYAIKH ALBANI FI MUNAQOSATIL HADIS.. 
  • INTIFAUL AMWAT 
  • Jauharul Munadhom Fi Ziyaroti Qobri Syarif al Muadhom 
  • manhhaju salaf fi fahmin nusus baena an nadhoriyah wa tatbiq 
  • misbahuddolam filmustagisiina bikhoiril anam 
  • naqdu risalah tadmuriayah 
  • qawl attamam fi tafwidi salaf 
  • Salus Saif Ala MUusbiti Al Kaif 
  • Tabaruk bissolohin bainal mujizin wal maniin 
  • الإبانة عن أصول الديانة 
  • الحقائق الجلية فى الرد على إبن تيمية فيما أورده فى الفتوى الحموية لشهاب الدين بن جبهل 
  • السَّــيفُ الصَّــقِــيــلُ 
  • المشروع والممنوع 
  • دفع شبه من شبه وتمرد 
  • ردود ومناقشات على ماورد في كتيبات الشرك ووسائله عند فقهاء المذاهب الأربعة 
  • صحيح صفة صيام النبي للعلامة السيد حسن السقاف 
  • فرقان القرآن بين صفات الخالق وصفات الأكوان للشيخ سلامة القضاعي العزامي الشافعي 
  • فصل الخطاب من كتاب الله وحديث الرسول وكلام العلماء في مذهب ابن عبد الوهاب 



File 4:  Kitab2 terjemah B Indonesia:
  1. TERJEMAH KITAB MAFAHIM YAJIBU AN TUSOHAH
  2. BUKU KRITISI DOKTRIN WAHABI SALAFI
  3. BUKU HUJAH AMALIYAH ASWAJA
  4. BUKU BENTENG ASWAJA 
  5. AHLUSSUNNAH MEMBANTAH AHMAD IBN TAIMIYAH
  6. AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH GOLONGAN YANG SELAMAT (al Firqah an-Najiyah)
  7. Al-Nahj_Al-Sawi
  8. Ancaman_Dan_Penentangan_Terhadap_Aqidah_Ahli_Sunnah_Wal_Jama'ah
  9. AQIDAH AHLUSSUNAH
  10. AQIDAH MUSLIMIN - 50 soal dan jawaban
  11. BAHAYA HIZBUT TAHRIR
  12. Buku Pintar Berdebat Dengan Wahabi
  13. Kamus-Arab-Indonesia-AlMunawwir_text
  14. Menjelaskan Kemuskilan dalam Hadith Al-Jariyyah
  15. MEWASPADAI AJARAN-AJARAN SESAT DI LUAR AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH )
  16. RISALAH PERINGATAN TENTANG GOLONGAN - GOLONGAN SESAT
  17. Susunan Hujah Ahlus Sunnah wal Jama'ah Ke Atas Penyelewengan Ajaran Golongan Wahabi

File 5: Majmu Kutubi Roddi Wahabi [3] :
  1. Al Haqoiq Al islamiyyah fi Roddi ala amazaimil wahabiyah bil adillatil kitab wassunnah
  2. AL I'LAM BI ANNA AL ASYARIYAH WALMATURIDIYAH MIN AHLISSUNNAH
  3. ALBISYARAH WAL ITTIHAF bima baina ibni taemiyah wal albani minal ikhtilaf
  4. alhujatu ad damigoh lisubhati mujassimah az zaigoh
  5. ALLAMADHABIYYAH QINTHOROTUN LA DINIYYAH
  6. ALMUDLHIKUL MUBKI MIN FATAWI ALBANI
  7. ANNUQULI SYARIYYAH FI RODDI ALAL WAHABIYAH
  8. As sowaiq Al ilahiyah fi roddi alwahabiyah
  9. ASSHORIM ALMASLUL ALA MAN ANKARO TASMIYAH BI ABDIN NABI
  10. Fahmu Salaf Fi Ahadis Al Muhimati Li Tasybih
  11. Husnu tafahumi wad Darki Fi Masalati TARKI
  12. Husnul Bayan Fi Lailati Nisfi Minas Syaban
  13. ISBATU WUJUDI NABI FI KULLI MAKAN
  14. Rod khilaf fi ru;yatillah
  15. أحكام القبور للدكتور عمر عبد الله كامل
  16. إحياء المقبور من أدلة جواز بناء المساجد والقباب على القبور - أحمد عبد الله الصديق الغماري
  17. الحجج الدامغة والبراهين الساطعة في جواز الإحتفال بالمولد النبوي
  18. السلفية المعاصرة الي اين؟
  19. السلف و السلفيون
  20. حسن المحاججة في بيان أن الله تعالى لاداخل العالم ولا خارجه
  21. صواعق من نار فى الرد على صاحب المنار للشيخ عبد الرافع نصر
  22. كلمات في كشف أباطيل وافتراءات لعبد الفتاح ابو غدة
  23. كلمة هادئة في الزيارة وشد الرحال للدكتور عمر عبد الله كامل
  24. نصيحة لإخواننا علماء نجد
  25. وقفات و إيضاحات مع كشف الشبهات لغيث بن عبد الله الغالبي

FILE 6: Majmu Kutubi Roddi Wahabi [4]:
  1. AHLUSSUNNAH WALJAMAAH AL ASYARIYAH
  2. Al Ajwibah Al damighah
  3. Alwahabiyah-fi-al-aroo
  4. An Naf'ul Amim BIntifail mukminin bil quran al adhim
  5. Ghoyat Albayan Fi TanzihiLLahi anil Jihat Walmakan
  6. Laihat Al Aqwal Ahlil Haq
  7. Maqolat Fi Kasyfi Dolalat Ibni Taemiyah
  8. maqollat-fi tanzihiLLah anil jihat walmakan walkaifiyat
  9. risalah-tahdzir min farqi dhola assalas
  10. تقرير فيه تنبيهات مفيدة عن كتاب النبوات لابن تيمية
  11. رسالة حول القياس مناقشة -لو كان دين الله بالرأي لكان باطن الخف أحق بالمسح من أعلاه-
  12. تفنيد الإعتداد بغرائب ابن خويز منداد
  13. حكم تعلم علم الكلام، والسبب في نهي السلف عنه
  14. شبهة الأطوار الثلاثة لأبى الحسن الأشعرى التي يروج لها الوهابية
  15. كلمة إلى المعترض على صلاة الفاتح
  16. نقاش هادئ لمقولة (الله فى السماء بذاته التي ينطقها حشوية العصر الوهابية
  17. نقد تقسيم التوحيد الى الوهية وربوبية لفضيلة العلامة حجة الإسلام يوسف الدجوي الأزهري

FILE : 7 MAKTABAH IMAM ZAHID ALKAUSARI:


  1. - AL AQIDAH WA ILMI KALAM
  2. - AL AQLU WA FADLUHU
  3. - AL ASMA WA SIFAT ALBAIHAQI
  4. - AL IKHTILAF FI LAFDI RODD ALAL JAHMIYAH MUSYABIHAH
  5. - AQIDATU NIDHOMIYAH FI ARKANIL ISLAMIYAH
  6. - BAYAN ZAGHOL ILMI WAT THOLAB
  7. - IDHOHIL KALAM FIMA JARO BAIN IZ BIN ABDISSALAM
  8. - KASYFU ASRORIL BATINIYAH
  9. - QONUN AT TA'WIL
  10. - ROF'UL ISTIBAH FI KASYFI RUUS FIS SHOLAT
  11. - TABYIN KADZIB MUFTARI
  12. - TAHQIQ MASAIL ABU KANIFAH
  13. - TAMYIZ FIRQOH NAJIYAH
  14. - USHL FIQH DHOHIRI


Keterangan; flasdish merk vandisk 4 GIGA dan sony 4 GIGA,Kitabnya format pdf dan sebagian kecil word
harga promosi :flashdish 135rb ,cd/DVD 30rb, belum termasuk ongkos kirim.
BILA ANDA BERMINAT HUB O85351440139
TANBIH: sekarang sebagian isi kitab bisa di download di akun 4shared ana:

http://www.4shared.com/account/dir/e-gfuXQs/_online.html#dir=e-gfuXQs

Amalan Pendiri Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan pun Ahlussunnah wal Jama'ah.

Amalan KH.Ahmad Dahlan pun Ahlussunnah wal Jama'ah. Beliau terkenal tokoh pembaharu, namun amaliyah beliau tetep Ahlussunnah wal Jama'ah. diantaranya:

1.melakukan Qunut Subuh dan Qunut witir bila ramadhan mendapat setengah (tgl 16 ramadhan).
2.Sholat memakai "Usholli" dan doa Iftitahnya memakai "Kabiirau walhamdu...dst".
3.Sholat Tarawih 20 rakaat dan di tiap dua rakaat harus salam.
4.Sholat witir menganjurkan tiap dua rakaat salam.
5.kala membaca Sholawat didalam Tahiyyat memakai "Sayyidina". dll 
Amalan KH.Ahmad Dahlan pun Ahlussunnah wal Jama'ah: http://www.youtube.com/watch?v=nHbBf8zw_5k&feature=share&list=UU6UHU2oBC7tITYugXRqvwOA
 

Kamis, 11 Desember 2014

Salafi Wahabi adalah Telur Salafi Yahudi Menghancurkan Islam Dari Dalam


    Gerakan Wahabi (al-harakah al-wahhabiyyah) dapat dianggap salah satu gerakan reformasi Islam yang berpengaruh besar terhadap umat Islam sejak abad ke-18. (Al-Ja’bari, 1996). Gerakan yang dirintis oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792) memang dinilai banyak pakar memberi kontribusi positif bagi umat Islam, misalnya membuka pintu ijtihad, memurnikan tauhid sesuai pahamnya, dan memerangi apa yang dianggapnya bid’ah dan khurafat. Bahkan Wahbah Zuhaili dalam kitabnya Mujaddid Ad-Din fi Al-Qarn Ats-Tsani ‘Asyar, menganggap Muhammad bin Abdul Wahhab adalah mujaddid abad ke-12 H. Syekh Abdul Qadim Zallum dalam kitabnya Kaifa Hudimat Al-Khilafah hal. 14, juga mengakui Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang mujtahid dalam mazhab Hambali. Namun sisi gelap dari gerakan ini juga harus diungkap, khususnya dalam aspek politik. Menurut Abdul Qadim Zallum, gerakan Wahabi telah dimanfaatkan oleh Muhammad bin Saud (w. 1765) untuk memukul Khilafah Utsmaniyah dari dalam. Namun tindakan yang sudah dapat disebut pemberontakan ini, menurut Zallum terjadi tanpa disadari oleh para penganut gerakan Wahabi, meski disadari sepenuhnya oleh Muhammad bin Saud. (Zallum, Kaifa Hudimat Al-Khilafah, hal. 14). Tulisan ini hendak mengkaji kitab Kaifa Hudimat Al-Khilafah (hal. 13-20) yang mengungkapkan upaya Muhammad bin Saud memanfaatkan gerakan Wahabi untuk mengguncangkanKhilafah Utsmaniyah dari dalam.

Kajian akan dilengkapi dengan berbagai referensi lain yang relevan.  Persekongkolan Negara-Negara Eropa Gerakan Wahabi dan penguasa Saudi muncul pertama kali pada abad ke-18 di tengah kondisi yang kurang menguntungkan bagi Khilafah Utsmaniyah, baik internal maupun eksternal. Secara internal, kelemahan Khilafah mulai menggejala pada abad ke-18 ini, disebabkan oleh buruknya penerapan hukum Islam, adanya paham-paham asing –seperti nasionalisme dan demokrasi– yang mengaburkan ajaran Islam dalam benak umat Islam, dan lemahnya pemahaman Islam yang ditandai dengan vakumnya ijtihad. (An-Nabhani, Ad-Daulah Al-Islamiyyah, hal. 177). Secara eksternal, negara-negara Eropa seperti Inggris, Perancis, dan Italia telah dan sedang berkonspirasi untuk menghancurkan Khilafah Utsmaniyah. Negara-negara Eropa itu berkali-kali berkumpul dan bersidang membahas apa yang disebutnya Masalah Timur (al-mas’alah al-syarqiyyah, eastern question) dengan tujuan untuk membagi-bagi wilayah Khilafah. Meski tidak berhasil mencapai kata sepakat dalam pembagian ini, namun mereka sepakat bulat dalam satu hal, yaitu Khilafah harus dihancurkan. (El-Ibrahimy, Inggris dalam Pergolakan Timur Tengah, hal. 27).

Agar Khilafah hancur, negara-negara Eropa itu melakukan serangan politik (al-ghazwuz siyasi) dengan menggerogoti wilayah-wilayah Khilafah. Selain Rusia yang yang telah mencaplok wilayah Turkistan tahun 1884 dari wilayah Khilafah, Perancis sebelumnya telah mencaplok Syam (Ghaza, Ramalah, dan Yafa) tahun 1799. Perancis juga telah merampas Al-Jazair tahun 1830, Tunisia tahun 1881, dan Marakesh tahun 1912. Italia tak ketinggalan menduduki Tripoli (Libya) tahun 1911. Sementara Inggris menguasai Mesir tahun 1882 dan Sudan tahun 1898. (An-Nabhani, Ad-Daulah Al-Islamiyyah, hal. 206-207). Demikianlah serangan militer telah dilancarkan Eropa untuk menghancurkan Khilafah dengan cara melakukan disintegrasi wilayah-wilayahnya satu demi satu. (Jamal Abdul Hadi Muhammad, Akhtha` Yajibu an Tushahhah fi Tarikh Ad-Daulah Al-Utsmaniyyah, Juz II/9). Selain upaya langsung dari luar, berbagai cara juga ditempuh oleh Eropa untuk menghancurkan Khilafah dari dalam. Menurut Zallum ada empat cara yang digunakan, yaitu : pertama, menghembuskan paham nasionalisme. Kedua, mendorong gerakan separatisme. Ketiga, memprovokasi umat untuk memberontak terhadap Khilafah. Keempat, memberi dukungan senjata dan dana untuk melawan Khilafah. (Zallum, Kaifa Hudimat Al-Khilafah, hal. 13; Abdur Rauf Sinnu, An-Naz’at Al-Kiyaniyat al-Islamiyah fi ad-Daulah al-Utsmaniyah, hal. 91).

Di sinilah Inggris menggunakan cara-cara tersebut untuk memukul Khilafah dari dalam, melalui antek-anteknya Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud (w. 1830) yang memanfaatkan gerakan Wahabi. Upaya ini mendapat dukungan dana dan senjata dari Inggris. (Kaifa Hudimat Al-Khilafah, hal. 13). Hubungan konspiratif segitiga antara Inggris, Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud, dan gerakan Wahabi ini diuraikan secara detail oleh Abul As’ad dalam kitabnya As-Su’udiyyah wa Al-Ikhwan al-Muslimun (hal. 15). Menurutnya, Abdul Aziz membangun ambisi politiknya atas dasar dua basis. Pertama, adanya dukungan internasional dari Inggris. Kedua, adanya dukungan milisi bersenjata dari gerakan Wahabi. Dukungan Inggris terhadap Abdul Aziz ini terbukti misalnya dengan adanya berbagai perjanjian rahasia antara Inggris dan Abdul Aziz tahun 1904. Abul As’ad mengatakan,”Hubungan ini [Inggris dan Abdul Aziz] semakin kuat dengan berbagai perjanjian rahasia antara dua pihak tahun 1904, di mana Abdul Aziz menerima dukungan materi, politik, dan militer dari Inggris yang membantunya untuk meluaskan pengaruhnya di Nejed serta menguasai kota Ihsa` dan Qathif tahun 1913.” (Abu Al-As’ad, As-Su’udiyyah wa Al-Ikhwan al-Muslimun, hal. 16). Adapun dukungan milisi dari gerakan Wahabi kepada Abdul Aziz, telah terbentuk sebelumnya sejak tahun 1744 ketika terjadi kontrak politik antara ayahnya (Muhammad bin Saud) dengan Muhammad bin Abdul Wahhab. Kontrak politik ini berlangsung di kota Dir’iyyah, sehingga sering disebut “Baiah Dir’iyyah” (Tarikh Al-Fakhiri, tahqiq Abdullah bin Yusuf Asy-Syibl, hal. 25).

Dengan kontrak politik itu, Muhammad bin Saud mendeklarasikan dukungannya terhadap paham gerakan Wahabi dan menerapkannya dalam wilayah kekuasaannya. Sedang gerakan Wahhabi yang sebelumnya hanya gerakan dakwah kelompok, berubah menjadi gerakan dakwah kekuasaan. Implikasinya, paham Wahabi yang semula hanya disebarkan lewat dakwah murni, kemudian disebarkan dengan paksa menggunakan kekuatan pedang kepada penganut mazhab lain, antara lain penganut mazhab Syafi’i. (Kaifa Hudimat Al-Khilafah, hal. 16). Pemberontakan Penguasa Saudi dan Wahabi Terhadap Khilafah Dengan dukungan dana dan senjata dari Inggris, penguasa Saudi dan kaum Wahabi bahu membahu memerangi dan menduduki negeri-negeri Islam yang berada dalam kekuasaan Khilafah. Dengan ungkapan yang lebih tegas, sebenarnya mereka telah memberontak kepada Khalifah dan memerangi pasukan Amirul Mukminin dengan provokasi dan dukungan dari Inggris, gembongnya kafir penjajah. (Kaifa Hudimat Al-Khilafah, hal. 13). Penguasa Saudi dan Wahabi telah menyerang dan menduduki Kuwait tahun 1788, lalu menuju utara hingga mengepung Baghdad, menguasai Karbala dan kuburan Husein di sana untuk menghancurkan kuburan itu dan melarang orang menziarahinya. Pada tahun 1803 mereka menduduki Makkah dan tahun berikutnya (1804) berhasil menduduki Madinah dan merobohkan kubah-kubah besar yang menaungi kuburan Rasulullah SAW. Setelah menguasai Hijaz, mereka menuju ke utara (Syam) dan mendekati Hims. Mereka berhasil menguasai banyak wilayah di Siria hingga Halb (Aleppo). (Muwaffaq Bani Al-Marjih, Shahwah ar-Rajul Al-Maridh, hal. 285).

 Menurut Zallum, serangan militer ini sebenarnya adalah aksi imperialis Inggris, karena sudah diketahui bahwa penguasa Saudi adalah antek-anek Inggris. Jadi, Inggris telah memanfatkan penguasa Saudi yang selanjutnya juga memanfaatkan gerakan Wahabi untuk memukul Khilafah dari dalam dan mengobarkan perang saudara antar mazhab dalam tubuh Khilafah. Hanya saja, seperti telah disebut di depan, para pengikut gerakan Wahabi tidak begitu menyadari kenyataan bahwa penguasa Saudi adalah antek Inggris. Mengapa? Karena menurut Zallum, hubungan yang terjadi bukanlah antara Inggris dengan Muhammad bin Abdul Wahhab, melainkan antara Inggris dengan Abdul Aziz, lalu antara Inggris dengan anak Abdul Aziz, yaitu Saud bin Abdul Aziz. (Kaifa Hudimat Al-Khilafah, hal. 14). Mungkin karena sebab itulah, banyak para penganut gerakan Wahabi –mereka lebih senang menyebut dirinya Salafi– menolak anggapan bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab telah memberontak kepada Khilafah Utsmaniyah.

 Banyak kitab telah ditulis untuk membersihkan nama Muhammad bin Abdul Wahhab dari tuduhan yang menurut mereka tidak benar itu. Contohnya kitab Tashih Khathta` Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah karya Asy-Syuwai’ir; lalu kitab Bara`ah Da`wah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab min Tuhmah Al-Khuruj ‘Ala Ad-Daulah Al-Utsmaniyah karya Al-Gharib, juga kitab Kasyfu Al-Akadzib wa al-Syubuhat ‘an Da’wah Al-Mushlih Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab karya Shalahudin Al Syaikh. Termasuk juga kitab yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yang berjudul Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah karya Ash-Shalabi. (Pustaka Al-Kautsar, 2004). Bahkan dalam buku yang terakhir ini, Ash-Shalabi mencoba membangun konstruksi persepsi sejarah yang justru mengaburkan fakta sejarah yang sesungguhnya. Ash-Shalabi mengatakan bahwa perang antara Khilafah (yang diwakili oleh Muhammad Ali, yakni Wali Mesir) melawan gerakan Wahabi pertengahan abad ke-19, adalah Perang Salib yang berbaju Islam. (Ash-Shalabi, Ad-Daulah Al-Utsmaniyah Awamil An-Nuhudh wa Asbab As-Suquth, hal. 623). Maksudnya, Muhammad Ali dianggap representasi pihak Salib karena dia dianggap antek Inggris dan Perancis, sementara gerakan Wahabi dianggap representasi tentara Islam. Subhanallah, hadza buhtanun ‘azhim. Padahal, Muhammad Ali meski benar dia adalah antek Perancis menurut Zallum tapi dia memerangi Wahabi karena menjalankan perintah Khalifah, bukan menjalankan perintah kaum Salib. Jadi, perang yang terjadi sebenarnya adalah perang antara Khilafah dan kaum pemberontak yang didukung Inggris, bukan antara kaum Salib melawan pasukan Islam. Ada satu fakta sejarah yang diabaikan oleh para penulis sejarah apologetik itu, yang mencoba membela posisi Wahabi atau penguasa Saudi yang memberontak kepada Khilafah. Mereka nampaknya lupa bahwa wilayah Hijaz telah lama masuk ke dalam wilayah Khilafah Utsmaniyah.
Sejak tahun 1517 M, Hijaz telah secara resmi menjadi bagian Khilafah pada masa Khalifah Salim I yang berkuasa 1512-1520. Peristiwa ini ditandai dengan pernyerahan kunci Makkah dan Madinah kepada penguasa Khilafah Utsmaniyah. (Abdur Rauf Sinnu, An-Naz’at Al-Kiyaniyat al-Islamiyah fi ad-Daulah al-Utsmaniyah, hal. 89; Tarikh Ibnu Yusuf, hal. 16; Abdul Halim Uwais, Dirasah li Suquth Tsalatsina Daulah Islamiyyah, hal. 88). Jadi, kalau Hijaz adalah bagian Khilafah, maka upaya mendirikan kekuasaan dalam tubuh Khilafah, seperti yang dilakukan penguasa Saudi dan Wahabi, tak lain adalah upaya ilegal untuk membangun negara di dalam negara. Lalu kalau mereka berperang melawan Khalifah, apa namanya kalau bukan pemberontakan? Para penulis sejarah apologetik itu semestinya bersikap objektif dan adil, tidak secara apriori berpihak kepada penguasa Saudi atau gerakan Wahabi. Atau secara apriori membenci Khilafah atau aktivis pejuang Khilafah saat ini. Allah SWT berfirman (artinya) : “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS Al-Maaidah : 8). Namun nampaknya justru bersikap adil sepertilah yang paling sulit dilakukan oleh sejarawan, sejarawan manapun, khususnya penulis sejarah sezaman (l’histoire contemporaine, contemporary history). Dalam ilmu sejarah, menulis sejarah sezaman ini adalah paling sulit bagi ahli sejarah untuk tidak memihak (non partisan). Namun meski sulit, sejarawan seharusnya menulis secara obyektif, sekalipun menulis tentang penguasa yang sedang berkuasa. (Poeradisastra, 2008). Wallahu a’lam.

Silahkan Mampir Sini: KONSPIRASI YAHUDI MENGUASAI DUNIA http://zalpermai.forumotion.com/f39-konspirasi-yahudi-menguasai-dunia

DAFTAR BACAAN - Aal Syaikh, Shalahudin bin Muhammad bin Abdurrahman, Kasyfu Al-Akadzib wa al-Syubuhat ‘an Da’wah Al-Mushlih Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, (ttp : tp), tt. -Abu Al-As’ad, Muhammad, As-Su’udiyyah wa Al-Ikhwan al-Muslimun, (Kairo : Markaz Ad-Dirasat wa Al-Ma’lumat al-Qanuniyah li Huquq al-Insan), 1996. - Al-Fakhiri, Tarikh Al-Fakhiri, tahqiq Abdullah bin Yusuf Asy-Syibl, (Riyadh : Maktabah Al-Malik Fahd), 1999. - Al-Gharib, Abdul Basith bin Yusuf, Bara`ah Da`wah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, (Amman : tp), tt. - Al-Ja’bari, Hafizh Muhammad, Gerakan Kebangkitan Islam (Harakah Al-Ba’ts Al-Islami), Penerjemah Abu Ayyub Al-Anshari, (Solo : Duta Rohmah), 1996. - Al-Marjih, Muwaffaq Bani, Shahwah ar-Rajul Al-Maridh, (Kuwait : Muasasah Shaqr Al-Khalij), 1984. - An-Nabhani, Taqiyuddin, Ad-Daulah Al-Islamiyyah, (Beirut : Darul Ummah), 2002. - Ash-Shallabi, Ali Muhammad, Ad-Daulah al-Utsmaniyah ‘Awamil an-Nuhudh wa Asbab as-Suquth, (ttp : tp), tt. - Asy-Syuwai’ir, Muhammad Saad, Tashih Khathta` Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, (Ttp : Darul Habib), 2000. - El-Ibrahimy, M. Nur, Inggris dalam Pergolakan Timur Tengah, (Bandung : NV Almaarif), 1955. - Ibnu Yusuf, Tarikh Ibnu Yusuf, tahqiq Uwaidhah Al-Juhni, (Riyadh : Maktabah Al-Malik Fahd), 1999. - Imam, Hammadah, Daur Al-Usrah As-Su’udiyah fi Iqamah Ad-Daulah Al-Israiliyyah, (ttp : tp), 1997. - Muhammad, Jamal Abdul Hadi, Akhtha` Yajibu an Tushahhah fi Tarikh Ad-Daulah Al-Utsmaniyyah, Juz II, (Al-Manshurah : Darul Wafa`), 1995. - Poeradisastra, S.I., Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Peradaban Modern, (Depok : Komunitas Bambu), 2008. - Sinnu, Abdur Rauf, An-Naz’at Al-Kiyaniyat al-Islamiyah fi ad-Daulah al-Utsmaniyah 1877-1881, (Beirut : Baisan), 1998. - Uwais, Abdul Halim, Dirasah li Suquth Tsalatsina Daulah Islamiyyah, (ttp : tp), tt. - Yaghi, Ismail Ahmad, Ad-Daulah Al-Utsmaniyyah fi At-Tarikh Al-Islami al-Hadits, (Ttp : Maktabah Al-’Abikan), 1998. - Zallum, Abdul Qadim, Kaifa Hudimat Al-Khilafah, (Beirut : Darul Ummah), 1990.

Salafi Wahabi Di Cetak Yahudi Untuk Menusuk Islam Dari Dalam

 Semua yang berhubungan dan identik dengan nama Salafi, Pastilah para pelaku gerombolan Fitnah Najd yang di Prakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najd yang sudah terkontaminasi ajarannya oleh Mr. Hemper salah seorang yahudi.

Banyak pula para pengikut serta kader kader salafi lainnya yang berdomisili di indonesia yang sedikit demi sedikit merusak citra Islam yang sebelumnya nyaman, damai, akhirnya jadi faham pentakfiran, pensyirikan, penyesatan terhadap golongan yang yang tidak sefaham dengan salafi wahabi bisa di rujuk di sini: http://wahabisalafymusuhislam.blogspot.com/ 

Gambar di atas adalah para kaum salafi penyebar Virus Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najd.

Perlu di fahami, sesungguhnya pemimpin Salafi Wahabi Saudi awal kali  dibeking oleh seorang Yahudi, yang bernama Abu Saud. Kerajaan Saudi pada saat itu, jadi tidak heran kalau dalilnya selalu mengambil ayat-ayat kuffar, untuk menghantam kaum muslimin pada saat itu. Ziarah kubur syirik, tawassul syirik, sholawat, dzikir syirik. Faham ini dikembangkan oleh Abd. Wahab/Wahabi, dia sudah terkontaminasi oleh orang Inggris yang bernama Mr. Hemper. Umat Islam dihantam dari dalam Islam itu sendiri. Menabur fitnah kesana kemari, tuduhan-tuduhan bid’ah, khurafat, pemurnian tauhid pada intinya mau menghapuskan syareat Islam dari dalam. Faham ini dikembangkan oleh Imam Satibi yang membid’ahkan dzikir sesudah shalat, juga berjabat tangan sesudah sholat, padahal sudah jelas, sudah termaktub di dalam hadits Bukhori.


Lebih jauh lagi faham itu, dikembangkan oleh Wasil bin Athok dan Rasyid Ridho. Bahkan yang lebih ekstrim lagi menuduh Sayyidina Umar Ahli Bid’ah, akan tetapi kenapa pengikut-pengikut yang ada di Indoneisa ini rela sahabat kita tercinta dikatakan sesat, perampas kekuasaan dan sebagainya. Padahal sudah jelas firman Allah swt., “Dia dijamin masuk surga (QS. At-Taubah: 100) (“sahabat adalah Umat yang terbaik”) QS. Ali Imron: 110). Bahkan kata Nabi sahabat adalah pegangan bagi umatku (HR. Muslim). Sudah jelas kiranya kita ini termasuk golongan yang mana.